Editor's Vids

Kegiatan Sunda Binangkit 2014

Event Sunda Binangkit 2014 akhirnya bisa terlaksana dengan baik. Acara ini digelar di Padepokan Seni Mayang Sunda, Jln. Peta no. 209 Bandung. Adapun acaranya sendiri dimulai pada pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Panitia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung dan pengelola Padepokan Seni Mayang Sunda serta:

1. Para sponsor dan media partner:
- Bank BJB
- PT Rama Mitra Jasa
- Ciater Resort & Hotel
- Lingga Hotel
- Asuransi Askrida
- Radio Dahlia 101.5 FM
- Harian Umum Pikiran Rakyat
- Harian Umum Koran Sindo
- MQTV 

2. Pendukung acara:
- Ceu Popon dan Mr. Jun
- Sundanis Hip Hop Sunda
- Galengan Sora Awi
- Kang Haji Taufik Faturohman (Sulap Dongeng)
- Dinasti Darso (Yayan Jatnika, Asep Darso, Ujang Darso) dan group calung
- Tim kesenian calung Ambu Tisum Sunda (Kuningan)
- serta para pengisi acara lainnya.
3. Perwakilan keluarga penerima tawis pangajen (lifetime achievement):
- Keluarga Kang Ibing
- Keluarga Wa Kepoh
- Keluarga Kang Darso
4. Para pengisi stand, dan tentunya para pengunjung yang sudah menghadiri acara ini. 

Kegiatan ini tiada lain sebagai ajang silaturahmi dulur Ki Sunda, promosi usaha UMKM urang Sunda, dan juga sebagai media apresiasi seni budaya Sunda. Pihak penyelenggara pun menghaturkan terima kasih atas masukan dan saran mengenai event ini. Pihak penyelenggara juga mengucapkan terima kasih atas usulan-usulan dari baraya yang mengharapkan kegiatan Sunda Binangkit ini menjadi agenda rutin setiap tahun dengan pengemasan yang lebih gebyar dengan dukungan sponsor, acara, dan segmen target pengunjung yang lebih luas. 

1. Pengisi Acara

Galengan Sora Awi
Para pengisi acara dan penerima lifetime achievement adalah mereka yang benar-benar kental unsur kesundaaanya. Khusus pengisi acara yang menghibur penonton, sudah kenal baik dengan karakter penonton yang sangat mencintai seni budaya Sunda. Untuk itu, segi interaksi antara pengisi acara dan penonton seakan tidak ada jarak. Apalagi mereka sudah biasa pentas di Padepokan Mayang Sunda. Maka, interaksi antara penonton dan pengunjung terasa sekali. Hal ini ditandai dengan keterlibatan penonton untuk berjoged ria dengan Galengan Sora Awi, Sundanis Hip Hop Sunda, Dinasti Darso, dan juga saat acara sulap dongeng yang dibawakan oleh Taufik Faturohman. Begitu pula hubungan antara pembawa acara (MC), pengisi acara, dan penonton terasa begitu cair. 

2. Pengunjung


Pengunjung kegiatan Sunda Binangkit dengan profil pengunjung dari komunitas-komunitas Sunda, para pelaku usaha, dan juga masyarakat umum lainnya. Para pengunjung secara umum sudah mengenal satu sama lain dengan komunikasi di jejaring kegiatan yang selama ini mereka lakoni dalam kegiatan kesundaan. Dilihat dari kondisi di lokasi acara, para pengunjung yang datang ada yang dengan tertarik untuk menonton pentas seni Sunda; membeli barang pernak-pernik kesundaan yang tersedia di stand; dan juga mereka sekadar ingin berjumpa/riung mungpulung dengan baraya lainnya yang selama ini saling interaksi di dunia maya.
3. Pengisi Stand
Para pengisi stand didapatkan dari penyebaran informasi di jejaring sosial (internet). Dalam hal ini, panitia membuka ruang pendaftaran bagi baraya yang ingin membuka stand. Ada beberapa persyaratan yang panitia berikan pada pengisi standa. Dimana salah satunya setiap stand adalah pelaku usaha yang sudah lebih dari 1 tahun menjalankan usahanya. Akhirnya, didapatkan 18 pengisi stand dengan jenis produk yang mereka jual, antara lain:

- Stand barang-barang khas Sunda: iket, pangsi, t-shirt Sunda, karinding,dsb.
- Stand Makanan dan minuman: keripik, cemilan khas Sunda, kopi, wajit, angleng, gurilem, dsb.
- Stand fashion modern: baju anak, baju wanita, busana muslim, kaos bola/jersey, dsb.
- Stand buku Sunda: novel, cerpen, humor, karya ilmiah, biografi, dsb.
- Stand kosmetik kecantikan
- Stand kacamata

Pengisi stand pun ada yang berasal dari berbagai kota lain di luar Bandung, yaitu dari Karawang, Sumedang, Bogor, Kuningan, Majalengka, Tasikmalaya, dan Garut. Pengisi stand pun ada yang menyediakan aneka alat permainan anak-anak khas Sunda: rorodaan, sumpit, bebedilan, dsb. Aneka permainan tersebut digunakan oleh para pengunjung anak-anak. Hal ini juga sebagai upaya mengenalkan permainan tradisional Sunda kepada anak-anak.

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply